Senin, 29 April 2024, bertempat di Panti Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Penganthi Temanggung, SDM Dinas Sosial Kota Magelang belajar Huruf Braille yang difasilitasi Tim PPSDSN Penganthi.

Pelayanan huruf Braille sangatlah penting bagi penyandang disabilitas sensorik netra untuk mendapatkan akses informasi dan pendidikan, meningkatkan kemandirian, mencapai kesetaraan, serta dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan dikemas melalui  Coaching Clinic Huruf Braille dengan tujuan meningkatkan pelayanan publik bagi penyandang disabilitas sensorik netra di Kota Magelang dan menjalin kemitraan dengan PPSDSN Penganthi.

Kepala PPSDSN Penganthi Temanggung Adoniati Meyria Widaningtyas H, S.H.,M.Si  menyambut baik kemitraan ini sebagai upaya peningkatan pelayanan publik. “Saat ini sudah banyak yang meninggalkan huruf Braille karena adanya Gadget”. Maka kami juga perlu mensosialisasikan kembali huruf Braille sebagai salah satu layanan PPSDSN Penganthi.

Ketertarikan semakin hari semakin menurun, namun braille tidak hanya untuk sensorik  netra tetapi ini juga merupakan salah satu penilaian pelayanan publik bagi aksesabilitas netra” ujar Kepala PPSDSN Penganthi.

Drs Hadi Sutopo selaku Sekretaris Dinas Sosial menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung penilaian, kami akan memenuhi pelayanan publik bagi penyandang disabilitas sensorik netra.

Selanjutnya kegiatan dipandu Tim Fasilitator terdiri dari  4 orang pembimbing Baca Tulis Braille (BTB) serta melibatkan 6 orang penerima manfaat yang sudah mahir baca tulis braille untuk mempraktekkan kemampuan Braille kepada peserta.

Huruf Braille adalah sistem penulisan dan pembacaan yang dirancang khusus untuk digunakan oleh penyandang disabilitas sensorik netra. Sistem ini menggunakan kombinasi titik-titik yang diraba dengan jari untuk mewakili huruf, angka, dan simbol.

Peserta coaching sangat antusias dalam belajar mempraktekkan huruf Braille. Pelayanan huruf Braille sangatlah penting bagi penyandang disabilitas sensorik netra karena memberikan berbagai manfaat, di antaranya:

  1. Akses informasi dan pendidikan:
    Membaca dan menulis: Huruf Braille memungkinkan penyandang disabilitas tuna netra untuk membaca dan menulis layaknya orang yang bisa melihat. Hal ini membuka akses mereka terhadap berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, seperti buku, artikel, surat kabar, dan materi pendidikan.
    Pendidikan: Dengan kemampuan membaca dan menulis Braille, penyandang disabilitas sensorik netra dapat mengikuti pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini membuka peluang mereka untuk meraih kesuksesan dalam berbagai bidang.
  2. Kemandirian:
    Kemampuan sehari-hari: Huruf Braille memungkinkan penyandang disabilitas tuna netra untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti membaca label makanan, menggunakan alat elektronik, dan berkomunikasi dengan orang lain.
    Peningkatan rasa percaya diri: Kemampuan membaca dan menulis Braille dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian penyandang disabilitas sensorik netra. Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
  3. Kesetaraan:
    Partisipasi dalam masyarakat: Akses informasi dan pendidikan yang setara melalui huruf Braille memungkinkan penyandang disabilitas sensorik netra untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
    Pengembangan potensi: Dengan akses informasi dan pendidikan yang setara, penyandang disabilitas tuna netra dapat mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Harapan kedepan dengan menyediakan pelayanan Braille yang memadai, harapannya kita dapat membantu penyandang disabilitas sensorik netra untuk hidup mandiri, produktif, dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat serta dapat mencapai potensi diri mereka secara maksimal dan menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Penulis: Dwi Ambar Pratiknyo,S.Sos,MPSSp (Penyuluh Sosial Ahli Madya)