Selasa, 4 April 2023, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III Yogyakarta melaksanakan monitoring hasil pelatihan budidaya maggot tahun 2022 yang diikuti Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Magelang. Monitoring dilaksanakan oleh Tim BBPPKS Yogyakarta terdiri dari Widyaiswara, Perencana, Penyuluh Sosial, Pekerja Sosial dan didampingi Pendamping Sosial PKH Kota Magelang.
Maksud dan tujuan monitoring sebagai evaluasi perkembangan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kewirausahaan sosial KPM PKH, selanjutnya dengan kegiatan monitoring hasil pelatihan dapat mendorong KPM PKH lebih bersemangat dalam mengembangkan kewirausahaan sosial melalui budidaya maggot.
Budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam. Maggot BSF dapat dibudidayakan dan bermanfaat bagi lingkungan karena dapat mengurai sampah organik. Maggot BSF juga dapat digunakan sebagai alternatif pakan super penuh nutrisi bagi ternak serta diolah menjadi maggot kering, minyak maggot, tepung maggot dan pellet maggot.
Kegiatan monitoring dilaksanakan dengan kunjungan rumah Ibu Farrihah di Kampung Dalangan RT 03 RW 08 Kelurahan Kramat Utara, selanjutnya rumah Ibu Neneng Kholifa di Kampung Menowo RT 02 RW 03 Kelurahan Kedungsari.
Hasil budidaya Maggot kelompok PKH Kelurahan Kedungsari dimanfaatkan sebagai pakan ternak ayam dan dijual ada yang dalam bentuk larva dikemas dalam plastik satu kilo dijual dengan harga 6.000 per kilonya. KPM masih menjual melalui iklan di whatsapp dan melalui pertemuan rutin warga, permintaan yang datang berasal dari tetangga dan warga sekitar yang memiliki ternak sebagai pakan super untuk ternak ikan mereka.
Selain itu ada yang dijual dalam bentuk kering yang biasanya digunakan sebagai campuran pupuk tanaman (Kasgot). Maggot dikembangbiakan menggunakan nampan plastik di dalam kotak kayu sebagai kandang lalat yang ditutup jaring-jaring. Maggot diberikan makanan berupa sisa buah, roti, sayur dan sisa-sisa makanan.
Salah satu KPM PKH mengungkapkan permasalahan yang dialami KPM saat musim hujan yaitu Maggot yang masuk ke fase pupa (kepompong) harus diletakkan di tempat yang kering jika basah atau terkena air akan busuk dan gagal menjadi lalat. KPM juga memerlukan wadah nampan plastik yang lebih banyak untuk mendukung kapasitas produksi yang lebih maksimal.
Pelatihan pemberdayaan kewirausahaan Sosial yang telah difasilitasi BBPPKS Yogyakarta memiliki dampak positif meningkatkan pendapatan KPM dan menumbuhkan minat wirausaha KPM.
Evaluasi akhir kegiatan disampaikan oleh Raden Mas Agung Hardi Yanto (Penyuluh Sosial Ahli Madya), Eko Budi Hartati (Perencana Ahli Madya), Sudarsono (Pekerja Sosial Ahli Madya) serta Rif’atul Khoiriyah (Widyaisawara Ahli Pertama). Tim BBPPKS Yogyakarta mengapresiasi peran serta Dinas Sosial Kota Magelang dan Pendamping Sosial PKH yang telah melaksanakan pendampingan kepada KPM PKH dalam budidaya maggot sebagai strategi kewirausahaan sosial, upaya ini tidak mudah namun pemberian motivasi dan semangat kepada KPM PKH terus dilakukan dalam mewujudkan KPM yang mandiri dan berkarya.
(Anisa Rahmawati, S.Ak/Pendamping Sosial)
(Dwi Ambar Pratiknyo,S.Sos.,MPSSp/Penyuluh Sosial Madya)